Yvo and utiketIndonesia

Mampukah Merpati Mengepakkan Sayapnya?

Mampukah Merpati Mengepakkan Sayapnya?

5 Feb 2014 10:59:00

PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) sebagai pemilik maskapai Merpati Nusantara Airlines merupakan sebuah perusahaan penerbangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tanggal 6 September 1962. Merpati Airlines dikenal dengan sebutan Jembatan Udara Nusantara karena maskapai ini berani membidik berbagai rute perintis yang menghubungkan berbagai pulau kecil di Indonesia walaupun memiliki jumlah peminat yang sedikit.

Perusahaan penerbangan berplat merah ini sudah banyak berusaha agar sayap burung besinya tetap mengepak di udara. Namun sepertinya keberuntungan belum berpihak kepada Merpati karena hingga tahun 2013 ini kondisi keuangan di perusahaan masih mengalami keterpurukan. Salah satu indikatornya adalah dengan memiliki hutang sebanyak  6,5 triliun rupiah. Oleh karena itu, Merpati pun telah melakukan beberapa gebrakan di dalam manajemennya, seperti membuka layanan call center 24 jam, membuat website baru, city check-in di sembilan kota, menutup 20 rute yang merugi dan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia sebagai pengangkut kargo. Namun sepertinya hal tersebut tidak mampu mengatasi keterpurukan Merpati. Pemerintah pun juga telah mengucurkan dana bantuan sebanyak 50 kali namun tetap saja tidak membuahkan hasil.

Ada beberapa usulan yang disuarakan untuk Merpati. Dua diantaranya adalah merestrukturisasi utang dan menutup Merpati. Proses restruksturisasi utang memang memiliki proses yang panjang. Hal ini juga pernah dialami oleh maskapai Garuda Indonesia yang juga merupakan perusahaan penerbangan BUMN yang dahulu sempat terbelit hutang sebanyak 1,2 milliar dolar AS namun akhirnya kini mampu bangkit dan lebih baik. Namun jika opsi untuk menutup Merpati dilakukan, akan menjadi hal yang sangat disayangkan mengingat pada tahun 2015 nanti akan berlangsung kebijakan ASEAN Open Sky Policy dimana nantinya maskapai asing dapat bersinergi dengan maskapai lokal.

Indonesia sendiri merupakan pasar yang menguntungkan bagi industri penerbangan karena pertumbuhan industri penerbangan di negara ini selalu meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan peningkatan diprediksi dapat berlangsung hingga tahun 2030. Persaingan antar maskapai penerbangan memang tak dapat dihindarkan namun dukungan bersama untuk Merpati sangat dibutuhkan agar maskapai ini tetap menjadi Jembatan Udara Nusantara dan mampu bertahan untuk mengepakkan sayapnya.

Posts yang sama