Yvo and utiketIndonesia

Sekilas Tentang Keris

Sekilas Tentang Keris

24 Des 2013 16:43:00

Keris merupakan senjata tikam pendek yang mempunyai ujung runcing dan tajam di kedua sisinya. Keris biasanya mempunyai bentuk yang khas yakni bilah yang berkelok-kelok serta mempunyai bagian pangkal yang melebar dan tidak simetris. Keris telah digunakan selama lebih dari 600 tahun oleh bangsa-bangsa Melayu yang pernah berkaitan dengan Kerajaan Majapahit seperti, Thailand Selatan, Malaysia, Filipina Selatan (Mindanao), Brunei Darussalam serta Indonesia. Bahkan keris telah ditetapkan menjadi salah satu warisan dunia milik Indonesia pada tahun 2005 lalu.

Awalnya keris berfungsi sebagai senjata tajam yang digunakan dalam duel maupun peperangan. Selain itu pada masa lalu, keris juga berfungsi sebagai pelengkap ritual, sumber kekuatan spiritual serta sebagai simbol pusaka yang diluhurkan. Namun seiring berjalannya waktu fungsi keris telah mengalami pergesaran. Kini keris selain merupakan simbol dari karya seni juga merupakan konservasi kebudayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Tidak hanya itu, keris merupakan salah satu syarat utama yang harus digunakan oleh pengantin pria Jawa saat pernikahan. Meski begitu tak sedikit juga yang masih memiliki kepercayaan bahwa keris dapat menambah sugesti spiritual bagi orang yang memilikinya.

Keris diperkirakan telah digunakan di Indonesia oleh masyarakat Jawa khususnya sekitar abad kesembilan Masehi. Hal ini terbukti dengan adanya salah satu relief di Candi Borobudur dari abad kesembilan yang menceritakan tentang seseorang yang sedang memegang benda yang menyerupai keris. Istilah penyebutan keris sendiri juga ditemukan di Prasasti Karang Tengah yang menggunakan angka tahun 824 Masehi. Keris pada masa lalu biasanya memiliki logam pamor dari batu meteorit yang memiliki kandungan titanium yang tinggi. Sehingga keris pada masa lalu memiliki kualitas yang sangat baik. Sedangkan untuk keris yang dibuat sejak abad ke-20 biasanya hanya memakai logam pamor dari nikel. Umumnya keris terdiri dari tiga bagian yakni Hulu atau Pegangan Keris, Warangka atau Sarung Keris serta Wilah atau Bilah Keris.

Hulu atau pegangan pada keris juga mempunyai motif yang bermacam-macam tergantung daerahnya. Keris Bali misalnya mempunyai bentuk hulu yang menyerupai dewa, pendeta, raksasa hingga penari. Sedangkan keris Sulawesi biasanya mempunyai hulu yang bergambar burung laut. Untuk bentuk Wyjugarangka atau sarung keris umumnya terbagi menjadi dua jenis yakni Warangka Ladrang serta Warangka Gayaman. Warangka Ladrang biasanya digunakan untuk acara resmi, sedangkan Warangka Gayaman umumnya digunakan untuk keperluan sehari-hari. Penempatannya biasanya di bagian depan yakni di dekat pinggang atau di bagian belakang yakni di pinggang belakang. Sedangkan Wilah atau Bilah Keris merupakan bagian utama dari sebuah keris. Berdasarkan bentuknya keris dibagi menjadi dua yakni keris yang lurus dan keris yang bilahnya berkelok-kelok atau mempunyai Luk. Jumlah Luk pada bilah keris biasanya selalu ganjil. Jumlah terkecil Luk dari sebuah keris adalah tiga sedangkan jumlah terbanyak adalah tiga belas Luk. Namun bila ada keris yang mempunyai jumlah Luk lebih dari tiga belas biasanya disebut dengan Kalawija atau keris tidak lazim.

Posts yang sama